Kamis, 12 Mei 2016



|| TRIK SUPAYA TETAP HANGAT SAAT TIDUR DI GUNUNG ||

Tidur di alam terbuka memang satu pengalaman yang tak akan terlupakan. Terlelap sambil berteman suara alam yang seakan melantunkan harmoni selaras yang membuat istirahat kian nyenyak. Terlebih, kalau kamu berkemah di tempat yang sudah lama diidam-idamkan.

Berada di satu ketinggian tertentu, udara pun terasa lebih dingin. Sudah mengenakan berbagai peralatan yang menepis rasa dingin, tapi rasanya tak cukup juga. Supaya udara dingin itu tak mengganggu keasyikan berkemahmu, trik-trik berikut ini yang jangan sampai terlupakan.

Letakkan wadah berisi air hangat di perut. Kalau kamu membawa botol atau tempat minum, isi dengan air hangat dan letakkan di perut. Cara ini paling baik dilakukan saat kamu sedang merebahkan tubuh. Hangat air ini akan menyebar hingga ke seluruh tubuh dan membuatmu tak kedinginan.

Lompat-lompat kecil sebelum masuk ke tenda untuk tidur. Pergerakan ini bisa menyebabkan panas tubuh meningkat seketika. Sehingga saat tidur, tubuhmu tak akan kedinginan. Mungkin akan sedikit terlihat konyol, namun trik ini berhasil untuk menepis dingin yang menyerang tubuh.

Tidur berhimpitan dengan teman. Mungkin kamu juga sudah tahu kalau tubuh manusia itu menghasilkan panas yang relatif konstan. Saat kedinginan, siasati dengan tidur saling berhimpitan dengan teman setendamu, sehingga panas tubuh kalian yang akan saling menjaga dari hawa dingin.

Mengenakan topi/penutup kepala. Tak ada cara yang lebih baik dari menjaga kepalamu tetap hangat. Kalau bagian atas tubuh sudah kedinginan, maka sisanya akan lebih mudah terserang. Mengenakan penutup kepala/buff/bandana/topi kupluk bisa jadi salah satu solusi untuk mencegah hal itu terjadi. Kalau bisa, bawa dua topi untuk berjaga-jaga.

Jangan konsumsi minuman yang mengandung alkohol. Mungkin untuk beberapa saat, alkohol akan membuatmu hangat, namun efeknya akan hilang dengan cepat. Kalau sudah begitu, kamu malah terserang dehidrasi yang bisa membuatmu jadi merasa lebih dingin di setiap pergerakanmu.

Pilih peralatan yang tepat. Gunakan jaket, celana, sleeping bag dan berbagai macam peralatan lain yang tepat. Walau terkadang menghabiskan biaya yang sedikit lebih banyak, namun lebih baik hal itu dilakukan sebelum kamu kedinginan yang nantinya berpotensi mengakibatkan kematian.

Menikmati dingin yang sewajarnya sambil berteman suara alam yang begitu menghipnotis, tentu membuatmu rindu akan alunan harmoni alam yang tak tergantikan. Kalau pernah membaca trik lain supaya tak kedinginan saat berkemah, silakan dituliskan di kolom komentar..

Source; bintang.com/lifestyle/read/2327546/gunakan-6-trik-ini-supaya-tubuhmu-tetap-hangat-saat-berkemah

|| TIPS PACKING TAS PUNGGUNG ||
1. Sebelum mulai memasukkan barang bawaan sebaiknya matras yang kita bawa kita masukkan secara melingkar dalam tas carier hal ini berfungsi untuk menjadi frame tas agar penataannya lebih rapi, dan usahakan dilapisi dengan tas plastik seukuran tas carier yang tahan air.

2. Selanjutnya mulai masukkan barang bawaan yang dalam perjalanan tidak seberapa diperlukan penggunaannya, misalnya sleeping bag, pakaian ganti, perlengkapan tidur taruhlah di bagian paling bawah karena baru akan digunakan malam hari atau pada saat kita ngecamp atau membangun tenda.


3. Selajutnya barang yang kita masukkan lagi adalah berbagai macam perlengkapan memasak seperti nesting, kompor dan bahan bakar (seperti gas elpiji tabung kecil, spirtus atau parafin) serta logistik, namun ada baiknya logistik yang di bawa bisa ditata sedemikian rupa agar lebih menghemat ruang dalam tas kita. Misalnya memasukkan beras, telur, gula, kopi dan minuman sachet lainnya kedalam nesting (tempat memasak). Manfaatkan seefisien mungkin setiap ruang dalam tas kita. Perlu diingat juga harus dipisahkan antara barang-barang yang berbau menyengat/bahan kimia tertentu seperti bahan bakar harus dipisahkan dari makanan dan minuman lainnya.

4. Memperhatikan keseimbangan antara bawaan kita di sisi tas sebelah kanan dan sebelah kiri adalah hal yang penting dilakukan, karena hal ini berguna agar bagian pundak lebih nyaman saat mengangkat rangsel. Selain itu juga memudahkan kita menjaga keseimbangan saat kita melewati medan yang rawan atau pinggiran sebuah jurang. Usahakan agar semua barang bawaan bisa dimasukkan dalam tas, jangan ada yang menggelantung diluar tas, karena akan mengganggu kosentrasi kita di saat barang tersebut tersangkut sesuatu di perjalanan.

5. Letakkan bawaan terberat seperti tenda dibagian atas carier kita, hal ini dimaksudkan agar seluruh beban berada di pundak, bukan berada di pinggang atau punggung. Karena bagian pundak tubuh kita lebih kuat dibandingkan pinggang atau punggung. Membagi berat seimbang dipundak kiri dan kanan secara merata akan membuat kita merasa lebih nyaman dalam mengangkat beban, jangan memaksakan pundak kanan atau pundak kiri kita mengangkat beban yang lebih berat. Barang lain yang perlu ditaruh dibagian atas carier kita adalah raincoat atau jas hujan, karena cuaca di gunung sering berubah-ubah, hal ini memudahkan kita mengambilnya disaat cuaca berubah menjadi mendung dan turun hujan.

6. Bawalah sebuah tas tambahan kecil untuk membawa barang-barang yang bisa tiba-tiba dipergunakan dalam perjalanan, seperti Hp, Kamera, obat-obatan P3K, makanan dan minuman ringan atau barang keperluan pribadi lainnya seperti topi, senter dll.

Source; wisesatravel.com/2014/06/6-tips-packing-carier-yang-benar.html

Jumat, 26 Februari 2016

Obat Yang Wajib Dibawa Pendaki

Bagi anda yang ingin melakukan pendakian, memang ada serangkaian persiapan yang harus anda lakukan agar pendakian menuju puncak bisa berjalan dengan lancar mulai dari persiapan fisik, informasi yang dibutuhkan, peralatan, kebutuhan makanan, sampai pada obat yang harus dibawa saat mendaki. Mempersiapkan segala obat yang harus dibawa saat mendaki ini sangat penting, karena bagaimanapun kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi ketika berhadapan dengan alam.

Beberapa hal yang mungkin akan mengganggu pendakian sehingga membutuhkan obat adalah cuaca yang tidak menentu dan pada akhirnya menggangu kondisi tubuh, gangguan binatang, atau gangguan laiya. Lalu apa saja sih obat yang harus dibawa saat mendaki? Bagi anda yang ingin mengetahuinya anda bisa menyimak pembahasan kami kali ini.
  1. Anti inflamasi non steroid (AINS)
    Obat yang harus dibawa saat mendaki yang pertama adalah obat anti inflamasi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan yaitu peradangan. Gangguan kesehatan yang satu ini biasanya ditandai dengan timbulnya gagal fungsi, bengkak, nyeri, merah, dan juga panas. Ada beberapa obat yang masuk kedalam jenis AINS seperti berikut ini :
  • Paracetamol, obat ini untuk mengatasi gangguan kondisi demam dan juga beberapa rasa nyeri pada otot sedni, sakit kepala, nyeri haid, gigi, influenza. Perlu anda ketahui bahwa obat ini juga memiliki efek samping seperti muntah, mual, dan gatal.
  • Asam mefenamat, Obat yang harus dibawa saat mendaki ini berguna untuk membantu mengurangi sakit nyeri ringan atau sedang. Sedangkan untuk efek sampingnya sendiri adalah konstipasi, nyeri perut, muntah, mual, dan juga diare.
  • Catarflam, obat yang ini bisa anda gunakan untuk membantu menurunkan demam dan nyeri. Sedangkan untuk efek sampingnya sendiri yaitu usus dan lambung.
  1. Obat penyakit maag
    Maag merupakan penyakit bagian saluran pencernaan dimana lambung dalam keadaan kosong namun tetap menjalankan proses sehingga akan menimbulkan rasa nyeri. Untuk mengatasi penyakit maag ini ada beberapa Obat yang harus dibawa saat mendaki.
  • Omeprazole, obat yang satu ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit maag dalam keadaan sudah parah atau kronis.
  • Antasida, obat yang satu ini digunakan untuk mengatasi penyakit maag karena memiliki fungsi untuk menetralkan asam basa dalam lambung karena mengandung asam basa. Anda bisa mencari obat yang mengandung zat yang satu ini.
  1. Obat untuk diare
    Penyakit yang biasa dialami oleh seorang pendaki adalah diare yang disebabkan oleh makanan yang dimakan pada saat sebelum mendaki gunung dan salah satunya adalah mie instan. Jika anda ingin mendaki gunung dan tidak ingin mengalami diare berkepanjangan berikut beberapa Obat yang harus dibawa saat mendaki yang bisa digunakan untuk mengatasi diare.
  • Attapulgite, bagi anda yang terserang penyakit diare anda bisa mengkonsumsi 1,2 sampai 1,5 gram sesudah mengalami BAB.
  • Loperamide, untuk obat yang satu ini anda bisa meminumnya baik untuk sebelum BAB ataupun sesudahnya.
  1. Mual dan muntah
    Selanjutnya, obat yang harus dibawa saat mendaki adalah obat untuk mengatasi ganguan mual dan muntah. Berikut beberapa jenis obat untuk mengatasi hal tersebut.
  • Dimendrinat, untuk obat ini anda bisa menyebutnya dengan obat dengan nama antimo yang biasa digunakan untuk mengatasi mual atau muntah pada saat berpergian menggunakan alat transportasi.
  • Metoclorpramid, untuk jenis yang ini anda bisa mengkonsumsinya dalam 3 kali sehari dengan takaran 5 sampai 10mg.
Itulah beberapa obat yang harus dibawa saat mendaki, jadi sebelum anda berniat untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian, anda bisa membeli terlebih dahulu obat yang harus dibawa saat mendaki ini di apotek terdekat.
Sumber : Disini

Kamis, 25 Februari 2016

Hipotermia

Definisi Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi dimana mekanisme tubuh mengalami drop dan kesulitan saat upaya pengaturan suhu tubuh dalam mengatasi tekanan suhu dingin disekitarnya.
Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh inti manusia jatuh jauh dibawah suhu tubuh normalnya. Hal ini dapat dengan mudah menimpa orang yang bila terkena angin dingin atau dalam keadaan basah yang terlalu lama. Kondisi ini sering dijumpai khususnya oleh para pendaki gunung.
Gejala awal penderita, saat suhu tubuh mulai menurun drastis, ia akan menggigil sebagai bentuk upaya tubuh menghangatkan diri, setelah itu tiba dimana tubuh kehilangan banyak energi, hingga batas energi penderita habis lalu memasuki fase kritis, saat-saat dimana jika tak tertolong bisa berakhir kepada kematian.
Add caption

Cara Mencegah Hipotermia
Berikut beberapa tips untuk mencegah serangan hipotermia:
  1. Selalu lengkapi pendakian dengan perlengkapan sesuai prosedur pendakian, seperti contohnya jaket gunung (polar didalam, anti air dan anti angin), celana lapangan quickdry yang saat basah cepat mengering, sleeping bag, kaos kaki, sarung tangan polar, raincoat atau jas hujan.
  2. Hindari kontak dengan air secara langsung. Jika hujan turun segera kenakan jas hujan, walaupun hujan yang turun tidak terlalu lebat atau masih rintik-rintik. Hujan yang rintik inilah yang seringkali menjadi penyebab lalainya pendaki yang dengan gengsinya beresiko terserang hipotermia.
  3. Jangan pernah mendaki dengan menggunakan celana jeans! celana jeans akan sangat sulit kering jika terkena basah baik oleh keringat maupun air hujan.
  4. Jangan berlama-lama mengenakan pakaian basah, pakaian basah adalah faktor utama penyebab turunnya suhu tubuh. Segera ganti dengan pakaian yang kering.
  5. Pastikan tidur dalam kondisi yang hangat, minimal tidak kedinginan. Alasi alas tidur dengan matras, gunakan sleeping bag, lapis tubuh dengan jaket tebal berbahan polar didalamnya, gunakan kupluk, double kaos kaki, juga pakai sarung tangan polar. Pastikan tidur anda nyaman dan aman dari hawa dingin.

Cara Mengatasi Hipotermia
Penjelasan cara mengatasi penderita hipotermia dibedakan berdasar kondisi penderita, penderita dalam keadaan sadarkan diri atau dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Penderitan dalam keaadaan sadarkan diri
  1. Ganti baju basah, dengan baju kering.
    Seperti disebutkan diatas, pakaian dalam keadaan basah lah yang bisa menjadi faktor utama serangan hipotermia datang. Ganti segera baju dan celana yang basah dengan pakaian yang kering nan hangat. Ganti secara perlahan, harus hati-hati karena tubuh penderita sangat rentan dengan goncangan.
  2. Kasih minuman hangat.
    Selanjutnya beri minuman hangat. Minuman yang hangat akan membantu tubuh untuk mengembalikan suhu tubuh yang hilang. Contohnya coklat hangat atau teh hangat.
  3. Kasih makanan berkalori tinggi.
    Dalam usaha menyeimbangkan suhu tubuhnya manusia membutuhkan kalori yang tinggi, karena itu sangat disarankan penderita dibantu untuk mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi seperti sereal, sup hangat, coklat dan minuman manis lainnya.
  4. Ajak bergerak.
    Jika kondisi sudah membaik, penderita sudah mulai merasakan hangat di tubuhnya. Selanjutnya ajak penderita untuk bergerak, ajaklah ia berolahraga kecil agar tubuhnya maksimal dalam menghasilkan suhu tubuh. Tapi ingat jangan sampai membuat penderita terlalu lelah dan mengeluarkan keringat, karena jika berkeringat maka akan membuat pakaiannya basah dan bisa menimbulkan dingin datang kembali.
  5. Buat api unnggun di sekitar.
    Usaha terakhir anda bisa membuat api unggun di sekitar guna menangkis udara dingin sekitar. Pastikan api unggun yang dibuat aman dan tidak membahayakan sekitar tenda.
Penderita dalam keadaan tidak sadarkan diri
Kondisi kedua adalah ketika kondisi penderita sudah kritis dan tidak sadarkan diri.
  1. Ganti baju basah, perlahan.
    Pertama ganti bajunya yang basah perlahan, ganti dengan pakaian yang kering. Ingat harus hati-hati dan perlahan.
  2. Masukkan kedalam sleeping bag.
    Selanjutnya, jika sudah diganti dengan baju yang kering kemudian masukkan penderita kedalam sleeping bag dan lapisi dengan lapisan yg hangat, seperti jaket dan juga selimut.
  3. Buka bajunya peluk tubuhnya. kulit ketemu kulit.
    Jika memungkinkan buka bajunya dan peluk tubuhnya (dengan keadaan sama-sama tidak berpakaian), kulit ketemu kulit, dipercaya atau tidak ini akan membantu mempercepat peningkatan suhu tubuh.
  4. Upayakan agar penderita segera sadarkan diri.
    Tepuk-tepuk pipinya, ajak bicara. sebut namanya terus hingga ia sadarkan diri.
  5. Jika sudah sadarkan diri lakukan penanganan seperti point diatas “penanganan saat penderita dalam kondisi sadarkan diri”
Demikian semoga bermanfaat. Salam 

Rabu, 24 Februari 2016

Teknik Bernafas dan Doping Saat Mendaki Gunung

Buat kamu yang sering naik gunung pastinya bernafas sering sekali menjadi kendala sendiri. Ada berbagai kendala saat mengatur nafas seperti mudah lelah, nafas terengah – engah dan lain sebagainya. Pasti kamu punya teknik nafas yang berbeda – beda selama mendaki gunung kan.

Berikut adalah beberapa teknik melahap tanjakan gunung :
  • Sebisa mungkin hiruplah nafas lewat hidung dan keluarkan lewat mulut.
  • Atur ritme saat melangkah. Jangan terlalu cepat maupun terlalu lambat. Kalau mau cepat, ya stabil cepat. Jika mau lambat, ya stabil lambat.
  • Istirahatlah secukupnya, jangan terlalu lama. Bisa menyebabkan males gerak.
  • Sebisa mungkin kurangi mengobrol untuk mengurangi nafas ngos – ngosan
  • Bernafast lewat mulut, tekuk lidah hingga hingga ujung lidah menyentuh langit – langit mulut.
  • Saat summit attack / muncak bisa teknik 1 -2, 1 kali langkah 2 kali nafas atau disesuaikan dengan kondisi badan. Ada juga yang menggunakan teknik 5-1. 5 langkah kaki, 1 kali hirup nafas. 
  • Nafas ikuti irama. Sesekali ambil nafas pelan lalu buang pelan – pelan agar jantung juga istirahat sebentar.
  • Mengurangi konsumsi air berlebihan. Minum terlalu banyak akan membuat detak jantung lebih berdetak kencang. Sebaiknya minumlah untuk membasahi tenggorokan dan bibir saja. 
  • Perbanyak kegiatan berenang agar nafas lebih teratur, mengalir seperti bernafas di daratan
  • Istirahatlah di tempat yang datar.
  • Berhentilah merokok saat sedang mendaki / berjalan.
  • Jangan terlalu lama istirahat karena akan membuat suhu badan menjadi dingin, kalau sudah dingin makan akan butuh waktu lagi untuk menyesesuaikan diri dan tenaga lebih mudah berkurang.
  • Jalan 15 menit istirahat 2 menit.
  • Jika jalurnya sangat nanjak dan tidak ada bonus atau jalur bikin bosan biasanya suka di gaspool paling awal setelah itu jalan sesuai ritme.
  • Saat istirahat sebentar usahakan tetap berdiri.
  • Saat istirahat lama, jangan menekuk kaki. Hal ini dimaksudkan agar kaki kita tidak mengalami kram.

Berbagai Teknik Doping Saat Mendaki Gunung :
  • Mengunyah gula merah
  • Cokelat
  • Makan / ngemut permen Frozz rasa orange.
  • Cokelat coki – coki
  • Air
  • Kopi saat istirahat
  • Pocari Sweat
  • Minuman Berenergi.
  • Asupan kalori

Sumber : Disini